Budidaya Padi Apung mendukung UPSUS-PAT di Barito Kuala
BARITO KUALA (bsip-kalsel) --- Menjawab keraguan Budidaya padi apung, petani desa sampurna kecamatan Jajangkit, Membuktikan dengan mampu panen padi dengan menggunakan metode apung, dengan hasil yang cukup mengesankan dengan hasil ubinan 6,9 ton/ha. Varietas padi yang digunakan adalah varietas unggul lokal siam madu. Dalam kegiatan ini turut melibatkan dukungan dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan, Dinas Pertanian Kabupaten Barito Kuala, Bank Indonesia dan BSIP Kalimantan Selatan. BSIP Kalimantan Selatan dalam hal ini selalu mendukung dalam penerapan teknologi budidaya pertanian sehingga mampu beradaptasi baik tanaman yang diusahakan di lahan rawa pasang surut seperti yang ada di Kecamatan Jejangkit, Kabupaten Barito Kuala.
Kegiatan ini didukung dengan pelaksanaan panen simbolis pada Rabu, 24 Juli 2024 di Desa Sampurna, Kecamatan Jejangkit Kabupaten Barito Kuala.
Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Pusat Pelatihan Penyuluhan Kementerian Pertanian, perwakilan BI, Kepala DPKB, Kepala Dinas Pertanian Barito Kuala, Kepala BSIP Kalimantan Selatan, Kepala BSIP Rawa, Kepala BBPP Binuang, serta masing-masing staf yang terlibat.
Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian, Dr. Ir. Bustanul Arifin Caya, MDM dalam arahannya menyampaikan apresiasi usaha petani di wilayah Barito Kuala yang gigih berjuang tanpa kenal lelah memanfaatkan kondisi lahan yang ada dan mampu menerapkan padi sistem apung. Bustanul juga mengucapkan terima kasih atas ppaya mendukung program upaya khusus Perluasan Area Tanam (PAT) melalui upaya memanfaatkan teknologi padi apung, guna meningkatkan luas area tanam walau dalam kondisi lahan yang berkelimpahan air.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan dalam sambutannya menyampaikan bahwa yang dilakukan petani Desa Sampurna merupakan wujud nyata kegigihan petani yang tidak tumbang hanya karna lahan yang selalu terendam air, dengan upaya nyata, dan kerja keras serta di dukung selurung komponen pertanian di Kalimantan Selatan, mampu membuktikan kalo panen padi apung bisa direalisasikan. Kedepannya tentu kegiatan ini dengan dukungan BI akan terus dilanjutkan, dan memungkinkan dengan skala yang lebih luas.
Petani setempat mengungkapkan dengan mengetahui metode yang tepat, serta mampu mengendalikan Organisme Penggangu Tanaman (OPT), ditambah dengan pemberian pupuk yang sesuai dosis, jenis dan tepat waktu, ternyata mampu memberikan pertumbuhan padi apung yang optimal. Pada kesempatan yang petani mengharapkan dukungan dari BSIP Kalimantan Selatan yang selama ini menjadi lembaga yang banyak memberikan bimbingan dan pembinaan terutama berkaitan dengan penerapan teknologi budidaya padi. Hal ini langsung direspon oleh BSIP Kalimantan Selatan akan selalu mendukung dan mendampingi dengan memberikan arahan kegiatan ataupun program yang berkesesuaian di lokasi tersebut.(/sab)